Jakarta (ANTARA News) - Tingkat adopsi teknologi informasi oleh sektor kesehatan Indonesia masih dalam tahap baru lahir, dengan fokus utama pada investasi peralatan medis.
Pernyataan itu disampaikan lembaga research bisnis IDC melalui IDC Health Insights yang diterima Antara News dari IDC Indonesia di Jakarta, Selasa.
Meski baru dimulai, inisiatif eGovernment untuk meningkatkan daya saing global Indonesia, termasuk fokus pada eHealth, menurut perkiraan IDC bakal mendorong investasi TI alat-alat kesehatan utama dalam beberapa tahun mendatang.
Advertisement | lanjutan artikel di bawahnya
"Dengan menghubungkan eGovernment untuk eHealth, yang dimulai dengan menyimpan data kesehatan pada kartu identitas elektronik untuk setiap warga negera, Indonesia telah mengambil langkah besar ke arah digitalisasi kesehatan," kata analis pasar senior IDC Health Insights Asia/Pacific, Sash Mukherjee.
Karena investasi-investasi infrastruktur dasar berada dalam tahap awal, negara ini memiliki infrastruktur warisan yang lebih sedikit. Oleh karena itu, Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari investasi pada kemampuan canggih seperti repositori data sentral, pertukaran informasi kesehatan, dan analisis terpadu, mulai dari awal.
Ketika itu menjadi perhatian bisnis kunci, maka akan mendorong investasi TI kesehatan di Indonesia dalam periode 2012-2013.
Dalam mewujudkan perbaikan dalam standar penyediaan layanan kesehatan, penting untuk dapat mempertahankan pasien dalam negeri, sehingga mereka dapat berkontribusi terhadap pendapatan kesehatan, kata IDC.
Pasien bagaimana pun akan terus berusaha mencari pengobatan di luar negeri sampai mereka melihat perbaikan pelayanan kesehatan di dalam negeri.
"Ini adalah area pemerintah berjuang untuk mengurangi jumlah warga Indonesia yang mencari pengobatan di luar negeri," demikian menurut IDC.
Sumber : Antara
0 comments:
Post a Comment