Showing posts with label jembatan selat sunda. Show all posts
Showing posts with label jembatan selat sunda. Show all posts

Thursday, September 6, 2012

Para Ahli Indonesia Siap Bangun Jembatan Selat Sunda

 Jembatan ini tidak akan berakhir seperti Jembatan Kukar yang roboh.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2010/12/03/100871_jembatan-selat-sunda_209_157.JPG
Desain Jembatan Selat Sunda
Kepala lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJKN) Tri Widjajanto, menilai pembangunan jembatan Selat Sunda oleh Indonesia bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

"Saat ini saya rasa Indonesia sudah siap untuk membangun jembatan sekelas jembatan Selat Sunda," jelasnya dalam konferensi pers di kantor Badan Pegawas Jalan Tol, Jakarta, Rabu 5 September 2012.

Tri menampik adanya kekhawatiran terjadinya peristiwa yang sama dengan jembatan Kukar yang roboh tahun lalu. Menurutnya, sumber daya manusia Indonesia yang akan membangun jembatan Selat Sunda cukup mumpuni untuk mencegah insiden yang sama terulang kembali.





Dari segi tenaga ahli, direktur utama Hutama Karya ini juga mengungkapkan bahwa indonesia siap. "Kita punya ahli geologi, ahli tanah, ahli beton, dan konstruksi untuk bagian atas jembatan," jelasnya.

Untuk konstruksi Jembatan Selat Sunda sendiri, Tri memastikan akan digunakan model suspensi ataupun dengan kabel. Dia mengatakan, dua jenis jembatan ini sebelumnya pernah dibangun di Indonesia.

"Untuk jembatan yang dibangun di atas laut pun kita sudah berhasil," ujarnya.

Dia memaparkan, untuk menjamin tidak akan terjadi insiden seperti Jembatan Kukar, proses pembangunan dari awal hingga akhir harus sempurna. Mulai dari pra-studi kelayakan, studi kelayakan, pengerjaan awal, konstruksi sampai perawatan akhir, harus dijaga kestabilannya.

"Kalau semua itu dijalankan dengan baik, maka tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan," kata dia. (sj)

Friday, August 10, 2012

Aman! Jembatan Selat Sunda tak lewati patahan gempa

http://bisnis-jabar.com/wp-content/uploads/2011/07/jembatan-selatsunda.jpg
Ilustrasi Jembatan Selat Sunda
Bandung (ANTARA News) - Seluruh trase (rute) Jembatan Selat Sunda (JSS) rencananya tidak ada yang akan melewati sesar (patahan) gempa, dan kalaupun ada sesar paling dekat jaraknya 160 km dari trase JSS, kata Guru Besar Rekayasa Struktur ITB Profesor Doktor Bambang Budiono.

"Dengan teknologi terbaru sampai jungkir balik tidak ditemukan sesar di sepanjang trase yang akan dibangun, sejarah gempa juga tak ada di sana," kata Budiono yang menjadi pembicara dalam Seminr Teknologi Jembatan dan Terowongan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-17 di Gedung Sabuga, Bandung, Jumat.

Gempa yang berasal dari sesar terdekat tersebut, menurut Ketua Tim Penyusun Studi JSS ITB itu, harus diantisipasi dengan teknologi rekayasa struktur bangunan sehingga kalaupun terjadi gempa hanya akan menimbulkan goyangan kecil yang tak berpengaruh pada jembatan.

Namun ia mengakui, studi kegunungapian tidak dilakukan pihaknya sehingga soal kemungkinan Krakatau kembali meletus dan seberapa besar akan berpengaruh ke JSS tidak bisa dinyatakan.

Menurut dia, setelah studi selesai, JSS masih membutuhkan lima tahun untuk mendesainnya secara detil, dengan demikian setidaknya baru pada 2017 pembangunannya bisa dimulai.





"Namun sambil menunggu desain, persiapan material jembatan sudah bisa mulai dilakukan, misalnya viaductnya bisa dibuat mulai sekarang, karena industri beton dalam negeri mampu menyediakan. Hanya kabel yang kapasitasnya belum cukup, mengingat kabel adalah materi penting dalam pembangunan jembatan bentang panjang," katanya.

Sementara itu Direkrut Utama WIKA Beton Wilfred A. Singkali mengatakan, pihaknya sudah siap menyediakan beton bagi jembatan yang akan menjadi yang terpanjang di dunia tersebut.

Kajian Wika, total beton yang dibutuhkan untuk pembangunan JSS mencapai 2.344.000 meter kubik, sementara total produksi beton nasional 60 juta ton dengan knsumsi tahunan hanya 52.800.000 ton sehingga masih surplus.

Bambang Budiono juga mengingatkan, perlunya masalah kawasan laut internasional di antara Sumatera dan Jawa untuk dikaji, apakah perlu izin untuk melewatkan jembatan di kawasan tersebut.

Sejumlah pihak sudah melakukan studi terkait JSS, dan ada sejumlah pilihan trase jembatan yang menghubungkan antara ujung terdekat Provinsi Banten dan Lampung sepanjang sekitar 29 km itu. ***2***(T.D009/B/D007/D007)

(Antara)