Showing posts with label gamelan elektronik. Show all posts
Showing posts with label gamelan elektronik. Show all posts

Tuesday, July 17, 2012

mari Lestarikan Budaya dengan Teknologi Canggih!

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/17/0409207p.jpgGamelan Toetoel untuk OS Android.(Photo: RESPATI LOY AMANDA)

Gamelan sudah pasti bukan istilah asing di telinga kita. Apalagi, kini, kita sedang gempar-gemparnya pelestarian budaya Indonesia agar tidak dicuri oleh orang asing. Alat musik yang dikembangkan sejak zaman kerajaan Majapahit ini merupakan serangkaian dari beberapa alat musik tradisional, seperti kendang, bonang, bonang penerus, demung, saron, peking, kenong dan kethuk, slenthem, gender, gong, gambang, rebab, siter, suling, serta kempul yang dibunyikan secara bersamaan.

Kata gamelan berasal dari bahasa Jawa ”gamel” yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran ”-an” yang menjadikannya kata benda.

Meskipun hanya dikembangkan di Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok, tidak sedikit masyarakat di dunia ingin memainkan gamelan. Terbukti di negeri Paman Sam terdapat American Gamelan Institute. Lembaga itu didirikan tahun 1981 di California, Amerika Serikat, khusus untuk mendokumentasikan pertunjukan seni gamelan.





Namun, gamelan bukanlah alat musik favorit masyarakat yang dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja, seperti gitar, harmonika, dan pianika. Kisaran harga Rp 85.000.000 untuk satu set gamelan kuningan dengan berat lebih kurang 3 ton menjadikan alasan mengapa sedikit orang yang memiliki dan memainkan gamelan. Dewasa ini gamelan hanyalah sebuah nama dan budaya yang tercatat, tetapi secara aplikasi sudah punah di telinga kita.

 Ide kreatif

Era modernisasi merupakan era di mana teknologi yang berkembang pesat dapat mengatasi kesulitan manusia dalam melakukan banyak hal, termasuk memudahkan masyarakat memainkan alat musik yang kurang praktis.

Pada 2011, munculah ide kreatif dan inovatif dari Reza Hadafi, Afrizal, Aang Pamuji, Farandi Kusumo, dan Respati Loy Amanda. Mereka adalah mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, yang dapat memperkenalkan gamelan kepada masyarakat luas secara praktis, efisien, dan ekonomis, yaitu dengan menciptakan software Gatoel (Gamelan Toetoel) pada OS Android.

Hanya bermodalkan perangkat telepon pintar, dengan Gatoel kita dapat memainkan tujuh macam alat musik gamelan, yaitu demung, saron, peking, slentem, kempul, bonang penerus, dan bonang barung dengan dua macam tangga nada, yaitu pelog dan slendro. Cara memainkannya adalah dengan mengeklik gambar macam alat musik yang kita inginkan, kemudian akan muncul suara dari alat musik yang kita tekan tersebut.

Peranti lunak (software) yang dikembangkan oleh Laboratorium B201 Computer and Telematics Engineering Teknik Elektro ITS ini memiliki tampilan berupa gambar tiga dimensi yang menyerupai gamelan asli agar menarik banyak pengguna.

”Jadi, para pengguna bisa merasakan bermain gamelan yang sebenarnya memainkan Gatoel ini,” tutur Aang. Sangat menarik. Kita bisa memainkan alat musik tradisional tanpa harus memiliki alatnya. Cukup memiliki Peranti lunaknya saja

Untuk inovasi selanjutnya, program yang menjadi finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Ke-25 yang diselenggarakan Juli ini akan dibuat aplikasi berupa game. ”Kalau sekarang ada Guitar Hero, selanjutnya mungkin akan ada Gatoel Hero,” lanjut Aang.

Dengan mudah dan tanpa dipungut biaya, kita dapat mencicipi aplikasi Gatoel dengan mengunduhnya pada alamat http://bit.ly/OIjFMj.

Pastikan tidak ada yang menghalangi kita dalam melestarikan kebudayaan Indonesia. (RESPATI LOY AMANDA, Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Jawa Timur)

Sumber : Kompas

Thursday, May 31, 2012

e-GamelanKU, Main Gamelan Elektronik Lewat iPad

Kita tahu bahwa gamelan merupakan musik peninggalan nenek moyang masyarakat Jawa. Tetapi, semakin berkembangnya jaman dan dampak dari arus globalisasi, musik gamelan perlahan-lahan terpinggirkan dan "ditinggalkan" oleh masyarakatnya, terutama kalangan anak muda.

oleh karena itu, peneliti dari PPM Universitas Dian Nuswantoro yang diketuai oleh Y.Tyas Catur Pramudi,S.Si.,M.Kom, bekerja sama dengan Keraton Solo, membuat inovasi dengan membuat musik gamelan secara elektronik yang bisa dimainkan lewat touchscreen yang dinamakan e-gamelanKU,kepanjangan dari Elektronik Gamelan Kampus Udinus . Penemuan ini merupakan bentuk virtualisasi dari obyek dan rekaman suara yang diambil dari Gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo Lokananta Surakarta .

Proses perekaman musik gamelan dilakukan di Sasana Handrawina Keraton Solo. Namun saat ini baru menggunakan gamelan Kiai Gora. "Semua peralatan gamelan Kiai Gora menjalani proses rekaman kecuali alat kendang. Setidaknya ada 16 instrumen yang sudah direkam dan harapan ke depannya nanti orang-orang dari seluruh dunia dapat mengakses ini dan belajar gamelan," kata Kanjeng Pangeran (KP) Edy S Wirabhumi, yang merupakan kerabat keraton Solo.

Rektor Udinus Semarang, Dr Edi Nur Sasongko mengatakan bahwa e-gamelan dapat diunggah melalui komputer atau semacam ipad yang kini banyak digunakan oleh kawula muda. Apalagi Udinus memiliki teknologi informasi yang dapat digabung dengan budaya Jawa. "Program seperti ini sebelumnya pernah ada namun kelebihan dari kita adalah lebih lengkap instrumen dan lainnya," katanya.

Kita bisa melihat info tentang e-gamelanKU lewat websitenya yaitu di egamelanku.com. Di sini, kita bisa belajar menggunakan e-gamelan ini, yaitu bagaimana cara menabuh atau cara memainkan, instonasi, dan info gendhing-gendhing (musik gamelan). E-gamelan bisa dimainkan tidak hanya sendirian atau single user, tetapi bisa dimainkan secara orkestra. Aplikasi ini terdapat tiruan musik dari berbagai alat musik jawa dan kita bisa memilih untuk memainkan salah satunya.

Apa saja sih prestasi yang e-gamelan dapat? Aplikasi ini didukung penuh oleh pihak Keraton Solo untuk mematenkan e-gamelan. Di Jogjakarta, e-gamelan menggarap gamelan elektronik di Puro Pakualaman dengan merekam gamelan kanjeng kyai pengawes sari dan tlogo muncar di yang terletak di pakualaman jogjakarta, Maret 2012 lalu.

E-gamelan pun sudah mementaskan musik elektroniknya di beberapa negara, seperti Singapura dan Taiwan. Hebat ya! Semoga dengan adanya e-gamelan ini masyarakat tetap bisa menikmati musik gamelan lewat iPad atau komputernya, bahkan bisa belajar sendiri.

Mau Lihat Videonya, ini dia.