Tempo/Aditia Noviansyah |
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Jepang bekerja sama untuk mengatasi kemacetan melalui intelligent transport system. "Seminar hari ini baru untuk meluaskan informasi, sedangkan investasi nanti dalam tahap berikutnya," ujar Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Jepang Naoyoshi Sato, Kamis, 28 Juni 2012. Sato menuturkan intelligent transport system telah diimplementasikan di Jepang dan memberikan manfaat.
Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan menyatakan akan ada konsep bersama di Indonesia untuk mengimplementasikan sistem tersebut. Namun, untuk kebutuhan teknologi, Indonesia harus bekerja sama dengan Jepang. Dia menambahkan, masih harus ada nota kesepahaman yang ditandatangani untuk mengimplementasikan sistem tersebut.
Mangindaan berharap, intelligent transport system dapat diimplementasikan secepatnya. Sistem tersebut menggunakan pendekatan lalu lintas melalui suatu alat pengaturan. Tahun ini ditargetkan sudah ada konsep mengenai sistem itu untuk diterapkan di Indonesia. "Harusnya siap diimplementasikan tahun 2013."
Anggaran untuk proyek tersebut tidak hanya berasal dari Kementerian Perhubungan, tapi juga Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Menurut Mangindaan, pembangunan jalan saat ini belum mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan bermotor. "Akibatnya macet di mana-mana, apalagi Jakarta," ujarnya.[MARIA YUNIAR]
Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan menyatakan akan ada konsep bersama di Indonesia untuk mengimplementasikan sistem tersebut. Namun, untuk kebutuhan teknologi, Indonesia harus bekerja sama dengan Jepang. Dia menambahkan, masih harus ada nota kesepahaman yang ditandatangani untuk mengimplementasikan sistem tersebut.
Mangindaan berharap, intelligent transport system dapat diimplementasikan secepatnya. Sistem tersebut menggunakan pendekatan lalu lintas melalui suatu alat pengaturan. Tahun ini ditargetkan sudah ada konsep mengenai sistem itu untuk diterapkan di Indonesia. "Harusnya siap diimplementasikan tahun 2013."
Anggaran untuk proyek tersebut tidak hanya berasal dari Kementerian Perhubungan, tapi juga Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Menurut Mangindaan, pembangunan jalan saat ini belum mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan bermotor. "Akibatnya macet di mana-mana, apalagi Jakarta," ujarnya.[MARIA YUNIAR]
Advertisement | lanjutan artikel di bawahnya
♣ TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment