REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dalam perhelatan "Gugur Gunung" tahap 3 (G2.3) di kampus setempat, Jumat (22/6). Pelaksanaan kegiatan yang merupakan rangkaian program "Eco Campus" tersebut digelar secara serentak di semua unit, jurusan, dan biro di lingkungan ITS.
Gugur Gunung 1 (G2.1) diselenggarakan untuk mengukuhkan kampus ITS sebagai daerah yang berbasis eco-campus. Sementara G2.2 difokuskan pada bersih-bersih di tiap unit dan jurusan, disertai penanaman pohon juga agar menjadi kebiasaan dan ITS menjadi sadar budaya eco-campus.
"Untuk G2.3 kali ini juga melanjutkan kegiatan pada tahap-tahap sebelumnya yang diharapkan semakin menegaskan budaya eco-campus bagi seluruh warga ITS," tutur ketua pelaksana G2.3, Tatas, ST, MT.
Menurut dia, G2.3 juga difokuskan pada biodiversity, yaitu program konservasi atau perlindungan satwa burung di kampus ITS, sehingga kawasan ITS nantinya bisa menjadi rumah bagi burung-burung liar tersebut.
"Kalau burung-burung tersebut mendapat rumah yang nyaman dan aman, tentunya bisa membantu perkembangbiakan mereka dengan baik, karena itu ada larangan penangkapan burung di area kampus ITS," katanya.
Selain penanaman pohon dan pelepasan ratusan burung merpati dan bondol, kegiatan itu juga diramaikan dengan uji emisi kendaraan di lingkungan ITS dan peluncuran PLTSa.
Bibit pohon yang ditanam kali ini sebanyak 830 pohon terdiri dari pohon matoa, sukun, mahoni, dan mangga, sedangkan PLTSa yang diluncurkan merupakan karya dosen Teknik Mesin ITS, Dr Bambang Sudarmanta ST MT.
"Nantinya, PLTSa ini akan digunakan mengolah sampah di sekitar kampus ITS agar menghasilkan energi listrik, lalu energi yang dihasilkan akan ditujukan untuk membantu penerangan jalan umum (PJU) di sekitar asrama mahasiswa," kata Bambang Sudarmanta.
Dosen D3 Teknik Sipil ITS itu menjelaskan peluncuran PLTSa ini diharapkan mampu mendukung tingginya kebutuhan listrik di ITS dan mampu membantu mengurangi limbah sampah di lingkungan ITS agar tidak menumpuk sia-sia.
Gugur Gunung 1 (G2.1) diselenggarakan untuk mengukuhkan kampus ITS sebagai daerah yang berbasis eco-campus. Sementara G2.2 difokuskan pada bersih-bersih di tiap unit dan jurusan, disertai penanaman pohon juga agar menjadi kebiasaan dan ITS menjadi sadar budaya eco-campus.
"Untuk G2.3 kali ini juga melanjutkan kegiatan pada tahap-tahap sebelumnya yang diharapkan semakin menegaskan budaya eco-campus bagi seluruh warga ITS," tutur ketua pelaksana G2.3, Tatas, ST, MT.
Menurut dia, G2.3 juga difokuskan pada biodiversity, yaitu program konservasi atau perlindungan satwa burung di kampus ITS, sehingga kawasan ITS nantinya bisa menjadi rumah bagi burung-burung liar tersebut.
"Kalau burung-burung tersebut mendapat rumah yang nyaman dan aman, tentunya bisa membantu perkembangbiakan mereka dengan baik, karena itu ada larangan penangkapan burung di area kampus ITS," katanya.
Selain penanaman pohon dan pelepasan ratusan burung merpati dan bondol, kegiatan itu juga diramaikan dengan uji emisi kendaraan di lingkungan ITS dan peluncuran PLTSa.
Bibit pohon yang ditanam kali ini sebanyak 830 pohon terdiri dari pohon matoa, sukun, mahoni, dan mangga, sedangkan PLTSa yang diluncurkan merupakan karya dosen Teknik Mesin ITS, Dr Bambang Sudarmanta ST MT.
"Nantinya, PLTSa ini akan digunakan mengolah sampah di sekitar kampus ITS agar menghasilkan energi listrik, lalu energi yang dihasilkan akan ditujukan untuk membantu penerangan jalan umum (PJU) di sekitar asrama mahasiswa," kata Bambang Sudarmanta.
Dosen D3 Teknik Sipil ITS itu menjelaskan peluncuran PLTSa ini diharapkan mampu mendukung tingginya kebutuhan listrik di ITS dan mampu membantu mengurangi limbah sampah di lingkungan ITS agar tidak menumpuk sia-sia.
0 comments:
Post a Comment