Showing posts with label Kemkominfo. Show all posts
Showing posts with label Kemkominfo. Show all posts

Thursday, July 12, 2012

Kominfo sosialisasikan program KPU/USO di Padang

Padang (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyosialisasikan dan mempublikasikan program kewajiban pelayanan umum/"universal service obligation" di Kota Padang, Rabu.

"Sosialisasi ini sekaligus untuk edukasi publik atas program Kementerian Komunikasi," kata Ketua Satuan Pengawas Internal BP3TI Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Drs Suyatno di Padang, Rabu.

Menurutnya, program itu merujuk pada kewajiban pemerintah untuk menjamin tersedianya layanan bagi setiap warga negara, meskipun negara tidak secara langsung memegang peran sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan publik yang dimaksud khususnya di bidang telekomunikasi dan informatika.

"Penyediaan jasa akses telekomunikasi dan informatika KPU/USO di Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi (WPUT) terdapat di daerah tertinggal, daerah terpencil, daerah rintisan, daerah perbatasan dan daerah yang di nilai tidak layak secara ekonomis serta daerah belum terjangkau akses dan layanan telekomunikasi," katanya.

Program KPU/USO di Kementerian Komunikasi dan Informatika lanjut Suyatno meliputi program desa dering, desa pinter, pusat layanan internet Kecamatan dan mobile-pusat layanan internet Kecamatan (M-Plik).

Dia mengatakan pada 2012 program KPU/USO di antaranya program Nusantara Internet Exchange (NIX), Plik sentra produktif, Jalin KPU/USO (Jasa akses layanan internet berupa WIFI Kabupaten) dan Telinfo tuntas (Telekomunikasi dan Informatika di palau terluar dan perbatasan) untuk menyebarluaskan akses komunikasi di seluruh Indonesia.

Dia menambahkan, dalam pengoperasian fasilitas tersebut, para penyedia dapat bekerja sama dengan UKM,

Selanjutnya, koperasi dan mitra perorangan sesuai dengan standar pelayanan minimal dan teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kominfo, katanya.

Sementara itu Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengatakan saat ini dunia sedang mengalami transformasi menuju era masyarakat informasi, di mana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

"Penggunaan media elektronik merupakan faktor yang penting dalam berbagai transaksi Internasional terutama dalam transaksi ekonom dan pergadangan," katanya.

Menurutnya, kewajiban pelayanan universal di sektor telekomunikasi merupakan komitmen bersama dari seluruh negera yang tergabung dalam organisasi telekomunikasi dunia untuk menyediakan akses layanan telekomunkasi merata di seluruh wilayah di Indonesia,

"Hal ini sesuai amanat UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi dimana kewajiban pelayanan umum ini,"katanya.

Penyediaan jaringan telekomunikasi berdasarkan atas prinsip perlakuan yang sama dan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi semua pengguna, katanya.(KR-ZON/B/N002)

Sumber : Antara

Friday, July 6, 2012

Kemkominfo dorong pendirian pabrik ponsel di Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong pendirian pabrik-pabrik telepon seluler (ponsel) di Indonesia, terutama untuk produk asli dalam negeri.

"Tapi kami lebih mendorong lagi kalau itu (pabrik ponsel) merupakan kreativitas anak bangsa," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, selepas membuka Indonesia Open Source Award (IOSA) 2012 di Jakarta, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Menkominfo dalam menanggapi pertumbuhan impor ponsel di Indonesia sebesar 22,15 persen pada periode Januari - Mei 2012.

Nilai impor komoditas ponsel Indonesia, berdasar data Kementerian Perdagangan, mencapai 1,12 miliar dolar AS pada Januari - Mei 2012 atau meningkat 200 juta dolar AS dibanding periode yang sama 2011





"Itu dari sisi perdagangannya, tapi semata-mata (produk impor) bukan hanya BlackBerry karena penjualan BlackBerry secara global sudah turun 75 persen sejak delapan bulan terakhir," kata Tifatul.

Tifatul mengharapkan Indonesia mampu memiliki produk buatan dalam negeri seperti perangkat 'tablet' seharga di bawah satu juta rupiah.

Pada Selasa (3/7), Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan Kementerian Perdagangan mendorong produsen ponsel asing membuka pabrik di Indonesia karena permintaan ponsel dalam negeri sangat tinggi(I026)