Sebelum Telkom-3, dua satelit Indonesia juga pernah gagal beroperasi.
|
Peluncuran roket |
Satelit Telkom-3 milik PT Telkom Indonesia yang dibawa oleh roket Proton-M, Rusia, gagal mencapai orbit. Hingga kini, keberadaan satelit itu belum diketahui keberadaannya.
Roket Proton-M diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, pada Minggu 5 Agustus 2012, malam. Selain Telkom-3, Proton-M juga membawa satelit milik Rusia, Express MD2.
Badan Ruang Angkasa Rusia, Roscosmos, menjelaskan kegagalan itu disebabkan oleh kerusakan fungsi pendorong Briz-M pada roket. Sebenarnya, pembakaran mesin pendorong Briz-M bekerja sesuai jadwal. Namun, hanya menyala selama 7 menit. Padahal, untuk mendorong satelit hingga ke orbit, mesin itu harus menyala 18 menit.
Pejabat Roscosmos, sebagaimana dilansir Red Orbit, mengatakan pada tahap awal, pendorong berfungsi dengan baik. Namun, pada tahap selanjutnya, untuk dorongan terakhir satelit ke ruang angkasa, Briz-M mati sebelum waktunya.
Advertisement | lanjutan artikel di bawahnya
Kegagalan ini bukan yang pertama bagi satelit milik Indonesia. Sebelumnya, dua satelit Indonesia juga gagal beroperasi. Berikut catatan dari berbagai sumber:
1. Satelit Palapa B2
Satelit ini memiliki panjang 22 kaki 10 inci. Beratnya mencapai 1.525 pound. Dua panel sel surya pada satelit ini menghasilkan 1.100 watt daya listrik pada awal mengorbit.
Satelit ini generasi ke dua buatan Boeing Satellite Development Center. Satelit ini diluncurkan Februari 1984. Namun, gagal mencapai orbit geosynchronous karena adanya kerusakan roket.
Sattel Technologies (California) membeli satelit yang mengelilingi bumi pada orbit yang tak semestinya ini dari pihak asuransi. Kemudian membuat kontrak dengan NASA untuk mengambilnya.
Pencarian satelit B2 dimulai pada November 1984 dalam misi ruang angkasa STS-51A. Sattel juga membuat kontrak dengan Hughes Aircraft (produsen asli) dan McDonnell Douglas (penyedia layanan peluncuran) untuk membarui.
Kemudian, satelit ini diluncurkan kembali pada April 1990. Peluncuran sukses dan dibeli kembali oleh pemerintah Indonesia. Diberi nama Palapa B2-R.
2. Satelit Palapa C1
Satelit ini dibuat oleh perusahaan Boeing Satellite System di El Segundo, California. Diluncurkan pada 31 Januari 1996, dengan roket pendorong Atlas, dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral.
Satelit Palapa C1 direncanakan memiliki masa operasi selama 7 tahun. Menggantikan Satelit Palapa B4 pada Orbit Geo Stasioner slot 113 derajat Bujur Timur. Namun, pada 24 November 1998, terjadi kegagalan pengisian baterai. Sehingga Satelit Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi. (eh)
VIDEO: Rekaman Amatir Hilangnya Telkom-3
Pengamat satelit amatir di Kanada berhasil merekam Telkom-3.
Satelit Telkom-3 milik Telkom dikabarkan hilang akibat gagal mengorbit, setelah diluncurkan dari Cosmodrome Baikonur di Kazakhstan. Satelit ini hilang setelah terjadi kerusakan pada pendorong roket (booster) milik Proton-M di tahap pengoperasian Briz-M.
Proses pasca lepasnya Telkom-3 dan Ekspress-MD2 dari roket Proton-M pun terekam sebuah video. Adalah pengamat satelit amatir di Kanada, Kevin Fetter, yang merekam video lepasnya Telkom-3 dan Ekspress-MD2 dari Proton-M, sekitar pukul 04.08.
Dalam video terlihat empat benda bergerak di langit. Masing-masing terlihat sedang menarik benda lain, sehingga seperti ada dua kereta yang melintas. Kevin Fetter pun kemudian mengunggah video itu di situs video-sharing YouTube.
Empat benda itu diperkirakan merupakan dua satelit, Briz-M, dan Auvilliary Propellant Tank milik Briz-M. Keempatnya diduga melayang bebas setelah terjadi kegagalan pelepasan satelit.
Lihat videonya di :
http://us.video.news.viva.co.id/read/20373-video-amatir-rekam-satelit-hilang-telkom_1
Adapun kerusakan yang dialami Briz-M menyebabkan mesin utama roket pendorong yang siap mendorong dua satelit itu hanya berfungsi selama 7 detik. Padahal, seharusnya mesin diprogram berjalan selama 18 menit 5 detik.
Ini menyebabkan proses pelepasan dua satelit berlangsung lebih cepat dari yang direncanakan. Baca detail mengenai kerusakan itu di tautan ini. (eh)
5 Bulan Lagi Satelit Telkom Masuk Atmosfer?
Saat ini ada empat obyek dengan orbit yang mirip peluncuran Proton-M.
Bagian dari Proton-M diperkirakan akan masuk atmosfer beberapa bulan ke depan
Roket milik Rusia Proton-M gagal membawa dua satelit, termasuk milik Telkom asal Indonesia, mencapai orbit. Bagian dari roket ini, Briz-M booster, diperkirakan tetap terbang di luar angkasa selama lima bulan.
Seorang sumber di industri roket Rusia mengatakan kepada Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, booster tersebut akan mendekati dan masuk ke lapisan atmosfer, setelah lima bulan 'mengambang' di angkasa raya.
Senin lalu, Rusia meluncurkan roket Proton-M dengan peluncur Briz-M. Roket ini membawa satelit Telkom-3 and the Express MD2 dari Baikonur Space Center, Kazakhstan. Tapi, peluncuran ini gagal menyusul malfungsi mesin.
Menurut Strategic Command Amerika Serikat, saat ini ada empat obyek dengan orbit yang mirip peluncuran Proton-M. Sumber RIA Novosti menduga keempat obyek itu adalah booster Briz-M, sebuah tangki tambahan, dan dua satelit yang dibawa Proton-M.
"Mereka terpisah, tapi sistem kontrol berfungsi," kata sumber tersebut sambil menambahkan bahwa sistem kontrol satelit sudah diaktifkan. "Mereka seharusnya merespons komando."
Akibat kegagalan ini, Badan Antariksa Rusia Roscosmos membekukan sementara waktu peluncuran Proton-M dengan Briz-M booster. Kedua satelit yang gagal dibawa tersebut sedianya akan melayani TV broadcast di Indonesia.
Satelit Telkom-3 dibangun perusahaan roket Rusia, Reshetnev, dengan peralatan telekomunikasi dari Thales Alenia Space. Sementara Express MD2 merupakan satelit kecil yang didesain oleh Khrunichev State Research and Production Space Center untuk Russian Satellite Communications Company (RSCC). Kedua satelit ini masuk asuransi Russian Ingosstrakh and Alfa Strakhovanie. (umi)
© VIVA.co.id