Showing posts with label energi masa depan. Show all posts
Showing posts with label energi masa depan. Show all posts

Saturday, June 2, 2012

Kaos Katun bisa Digunakan untuk Charge HandPhone

Kaos katun di masa depan bisa melakukan tugas ganda, yaitu selain menjaga orang dari dingin dan panas, kaos pada saat yang sama bisa charge ponsel Anda. Para insinyur dari University of South Carolina telah menemukan suatu cara agar katun yang kita kenakan dapat menyimpan energi untuk elektronik yang fleksibel.

"Di masa depan, Anda bisa membayangkan ponsel kita akan menjadi seperti selembar kertas yang dapat digulung, Tapi kita perlu memiliki perangkat energi yang fleksibel untuk mengintegrasikan kefleksibelan tadi, sebuah motherboard yang bisa merenggang.," Kata Li Xiaodong, seorang profesor teknik mesin di University of South Carolina yang memimpin pengembangan itu.




Dengan menambahkan lapisan tipis logam konduktif , mereka menciptakan sebuah kapasitor yang stabil dan berperforma tinggi . Untuk percobaan awalnya, para peneliti mencelupkan kapas (bahan utama kain katun) dalam larutan natrium fluorida selama satu jam, kemudian diambil dan mengeringkannya dalam oven selama tiga jam. Kemudian katun tadi dipanaskan dalam tungku panas selama satu jam.

Apa yang terjadi? Katun tersebut telah menjadi karbon aktif. Bahan yang hangus masih bisa dilipat walaupun telah dipanggang. Tahap terakhir untuk membangun alat penyimpan energi ini, para insinyur melapisinya dengan lapisan nano dari metal manganese oxide yang konduktif.

Ternyata, alat yang disebut super capasitor ini, bisa merespon jauh lebih cepat dari pada baterai biasa. Kinerja perangkat yang telah mereka temukan setara dengan super capasitor berbahan karbon yang lain, menurut pengujian mereka. Setelah 1.000 siklus, retensinya 97,3 persen.

"Ini adalah proses yang murah dan sangat sederhana, dan itu ramah lingkungan ," kata Li. Selain mencoba untuk memulai membuatnya dengan bahan nabati terbarukan, pembuatan dengan katun untuk penyimpan energi lebih murah 10 kali lipat ketimbang memakai karbon kimia dari batu bara atau minyak bumi.

Thursday, May 17, 2012

Virus Menjadi Alternatif Sumber Listrik Masa Depan

Semakin berkembangnya zaman, para ilmuwan dunia terus mencoba untuk menemukan sumber listrik. Tim ilmuwan dari California, AS mengembangkan cara untuk menghasilkan listrik dengan menggunakan virus. Penelitian ini menggunakan virus untuk mengkonversikan tenaga gerak atau mekanik ke energi listrik. Alat yang digunakan adalah semacam "generator" dengan elektroda sebesar perangko pos dan film yang terbuat dari virus.

Pengkonversian dari tenaga mekanik ke listrik mengguanakan alat yang bernama "piezoelectric" dan akan bereaksi dan bekerja pada saat tersentuh atau diketuk menggunakan tangan. Dr Seung-Wuk Lee dr Universitas California , Berkeley berkata,"Penelitian lebih lanjut memang diperlukan, tetapi pekerjaan kami adalah langkah pertama dalam pengembangan pembangkit listrik pribadi, actuators untuk digunakan dalam perangkat nano, dan perangkat lain berdasarkan elektronik berbasis virus".

Virus M13 bacteriophage digunakan dalam penelitian ini dan virus ini biasanya menyerang bakteri tetapi jinak pada manusia. Tim peneliti menambahkan empat molekul bermuatan negatif pada bagian virus. Molekul yang ditambahkan itu bertujuan untuk meningkatkan tegangan dari virus. Kemudian, para ilmuwan menumpuk film-film yang masing-masing merupakan lapisan tunggal virus. Efek terkuat dari piezoelectric dihasilkan jika tumpukan berjumlah 20.

Tumpukan film yang berisi virus yang berukuran 1cm persegi dijepitkan di antara dua elektroda berlapis emas dan terhubung dengan kabel ke sebuah LCD. Saat dilakukan demonstrasi yaitu ketika tekanan diterapkan pada generator, alat ini bisa menghasilkan sampai seperempat dari tegangan baterai biasa dan bisa menghasilkan angka "1" pada LCD itu.

Keuntungan menggunakan virus ini adalah virus bisa mereka dapat mengatur dirinya sendiri menjadi film yang tertata dan menggerakkan generator. Peneliti meng-klaim bahwa dengan listrik dari virus bisa diterapkan untuk kegiatan sehari-hari, seperti tutup pintu atau naik tangga, tapi peneliti akan mengembangkan lebih lanjut.

Sumber: BBC